Pages

Kamis, 23 Juli 2015

BUDIDAYA PISANG DENGAN MENGGUNAKAN PUPUK D.I GROW

Oleh : Ir. Suhendro Atmaja (Agro Business and Development Manager)


Pisang adalah tanaman tropis yang mudah dibudidayakan. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di mana saja, baik dataran rendah maupun dataran tinggi. Hampir semua bagian pohon pisang bisa dimanfaatkan dari mulai pohon, daun, maupun buahnya dapat dijual dengan harga yang relatif mahal. Buahnya dapat diolah menjadi penganan yang enak seperti selai, kripik, dodol dan lain sebagainya. Buah pisang merupakan sumber vitamin, mineral dan karbohidrat. Dengan berbagai kandungan ini , maka buah pisang sangat baik bagi tubuh. Pada umumnya masyarakat Indonesia membudidayakan pisang dalam skala kecil atau dalam skala sedang tetapi perawatannya kurang memadai. Akibat dari persoalan ini produksi pisang Indonesia cukup rendah dan tidak mampu bersaing dengan produk pisang dari negara lain. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pada mitra DII dan para petani sekalian tentang cara budidaya pisang, barangkali berguna bagi petani pisang.

1. Pembibitan
Pisang diperbanyak secara vegetatif, dikembangbiakkan dengan tunas/anakannya. Tinggi anakan yang dijadikan bibit adalah 1-1,5 m dengan lebar potongan umbi 15-20 cm. Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat. Tinggi bibit akan berpengaruh pada produksi pisang (jumlah sisir dalam tandan). Penggunaan bibit yang berbentuk tombak (daun masih berbentuk pedang, helai daun sempt) lebih diutamakan daripada bibitdengan daun lebar. Untuk mempercepat proses pertumbuhan dan juga menghindari penyebaran hama/penyakit sebelum ditanam bibit diberi perlakuan sebagai berikut :
  1. Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar.
  2. Simpan bibit di tempat teduh 1-2 hari sebelum ditanam agar luka pada umbi mengering. Buang daun daun yang lebar
  3. Rendam bibit sebatas leher batang dengan menggunakan pupuk organik D.I GROW Hijau dengan konsentrasi 5 ml per liter air selama 10-15 menit, kemudian bibit dikeringanginkan.
2. Persiapan Lahan Dan Penanaman
Untuk membuka lahan perkebunan pisang, terlebih dahulu dilakukan pembasmian gulma, rumput atau semak semak. Kemudian penggemburan tanah yang masih padat, pembuatan sengkedan (untuk lahan dengan tingkat kemiringan tinggi dan pembuatan saluran air.
Ukuran lubang adalah 50x 50 x50 cm pada tanah berat dan 30x30x30 cm atau 40x40x40 cm pada tanah gembur.jarak tanam 3x3 m untuk tanah sedang dan 3,3x3,3 untuk tanah berat. Penanaman sebaiknya dilakukan menjelang musim hujan yaitu sekitar september – Oktober.
3. Pemupukan
Sebelum melakukan penanaman pohon pisang, lubang tanaman diberi pupuk kandang/kompos sebanyak 15 -20 kg per lubang tanam. Kemudian pisang juga memerlukan Kalium dalam jumlah yang besar. Untuk 1 Ha biasanya tanaman pisang memerlukan 200 kg urea, 140 kg Superfosfat, 600 kg KCl dan 200 Kg dolomit sebagi sumber kalsium. Namun dengan pupuk organik D.I GROW, maka pemberian pupuk kimia tersebut bisa dikurang 50 % dari biasanya, yaitu kebutuhan urea cukup 100 kg, Fosfat 70 kg, KCl 300 kg dan kapur 100 kg per Ha. Pupuk urea , Fosfat dan KCl diberikan 2 X dalam setahunyang diletakkan di dalam larikan yang mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah.
Pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas buah. Oleh karena itu pemberian pupuk Organik D.I GROW mutlak diperlukan karena didalamnya mengandung unsur hara makro, unsur hara mikro, ZPT alami, mineral adan asam amino lengkap. Pemberian pupuk organik D.I GROW hanya bisa dilakukan dengan sistem suntik (injeksi dengan alat jarum suntik) dengan tanpa dicampur air lagi, karena pada batang pisang sudah banyak mengandung air. Konsentrasi pupuk organik D.I GROW adalah 5 ml per batang pohon dengan interval waktu aplikasi setiap 1 bulan sekali. Pupuk organik D.I GROW Hijau masuk 4x pada fase vegetatif yakni pada usia 2,3,4, dan 5 bulan setelah tanam. Sedangkan pupuk organik D.I GROW Merah juga masuk 4x pada fase generatif (ditandai dengan keluarnya jantung pisang) yakni pada usia 6,7,8 dan 9 bulan setelah tanam.
4. Pemeliharaan Tanaman
Untuk lebih memaksimalkan hasil panen maka perlu dilakukan pemeliharaan tanaman secara seksama , antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Penjarangan, untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri dari 3 -4 batang saja. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing masing berbeda umur (fasepertumbuhan)
  2. Penyiangan, rumput atau gulma disekitar tanaman induk harus disiangi agar pertumbuhan anak dan juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah agar akar dan tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa akar pisang rata rata hanya 15 cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan tidak perlu dilakukan terlalu dalam.
  3. Perempelan, Daun daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga. Pemangkasan daun ini dilakukan setiap waktu.
  4. Pengairan dan Penyiraman, Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi saluran air yang berada di antara barisan pohon pisang.
  5. Pemberian Mulsa, Tanah disekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering atau daun basah. Mulsa ini berguna untuk mengurangi penguapan air tanah dan menekan gulma. Tetapi pemulsaan yang terus menerus akan mengakibatkan akar menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman akan merana. Karena itu mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.
  6. Pemeliharaan Buah, Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong, agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Untuk menjaga agar tanaman tidak roboh akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yang ditanamkan 30 cm ke dalam tanah.
5. Panen
Pada umur 1 tahun rata rata pisang sudah berbuah. Saat panen ditentukan oleh umur buah dan bentuk buah. Ciri khas panen ditandai dengan mengeringnya daun bendera. Buah yang cukup umur untuk dipanen berumur 80-100 hari dengan siku siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat. Penentuan umur panen harus didasarkan pada jumlah waktu yang diperlukan untuk pengangkutan buah ke daerah penjualan sehingga buah tidak terlalu matang saat sampai di tangan konsumen. Sedikitnya buah pisang dapat disimpan selama 10 hari setelah di tangan konsumen.
Buah pisang dipanen bersamaan dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih saat memotong tandan. Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes kebawah tanpa mengotori buah. Dengan posisi ini buah pisang terhindar dari luka yang dapat diakibatkan dari pergesekan buah dengan tanah. Setelah itu batang pisang dipotong hingga setinggi 1 m dari permukaan tanah. Pengusaan batang dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tunas. Semoga Bermanfaat.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar